Cerita Awal Ditemukannya Ayam “Gagak”
Konon, ayam gagak merupakan salah satu binatang kesayangan para raja-raja terdahulu yang pernah berkuasa didaerah ini. Kenapa ayam yang menjadi pilihan binatang kesayangan para raja? Karena ayam gagak merupakan
binatang yang dinilai mampu memberikan beberapa isyarat tertentu,
disamping mempunyai ciri khas bunyi yang unik, juga sebagai binatang
yang mampu mengingatkan waktu tertentu atau gejala-gejala lainnya jika
terjadi sesuatu, seperti kebakaran dan lain sebagainya.
Apakah ayam gagak sekarang ini masih dipercaya sebagai isyarat waktu?
Di
zaman modern seperti sekarang ini, ayam tidak lagi mempunyai peran
seperti itu, namun masih ada sebagain masyarakat kita yang percaya
dengan hal itu, khususnya orang-orang tua kita yang pernah merasakan dan
membuktikan sendiri isyarat yang diperlihatkan ayam. Bagaimana populasi ayam gagak di Sidrap sekarang ini ?
Populasi
ayam gagak sekarang ini sudah banyak, karena sebagian masyarakat kita
menjadikannya sebagai mata pencaharian sampingan yang dinilai mampu
memberikan sumber pendapatan yang menjanjikan, sambil menjalankan
aktivitas utamanya sebagai masyarakat petani. Apakah ayam gagak sekarang ini sudah dikenal secara nasional? Iya,
ayam gagak sekarang ini tidak hanya dikenal di daerah ini, bahkan sudah
dikenal secara nasional lewat pemberitaan media elektronik, namun ayam
gagak ini hanya dikenal secara luas di masyarakat, khususnya di Pulau
Jawa sebagai ayam ketawa saja.
Kenapa harus digelari ayam gagak dan kenapa bukan ayam ketawa ?
Bagi
masyarakat pencinta ayam gagak di luar Sulsel, sebagian besar belum
bisa membedakan kriteria bunyi yang dimiliki ayam gagak ini, yang
penting bunyi dan suaranya enak didengar, padahal di Sidrap ini, sejak
dulu masyarakat pencinta ayam gagak sudah mampu membedakan dua kriteria
bunyi tersebut yaitu, kategori dangdut dan kategori slow. Kenapa harus diberikan kategori bunyi dangdut dan slow ?
Karena
kedua bunyi ayam gagak tersebut menyerupai suara atau irama dangdut dan
slow. Kalau bunyi dangdut, suara ketukannya lebih sering, sedangkan
untuk bunyi slow, suaranya agak lamban dan panjang.
Mana diantara dua kategori ini yang paling diminati ?
Pada
dasarnya, kedua kategori ayam tersebut masing-masing enak didengar dan
komunitas pencintanya juga hampir sama, namun sejak beberapa tahun
terakhir ini, kategori ayam gagak berirama slow peminatnya semakin besar
dan harganyapun juga sedikit mahal. Bagaimana respon Pemkab Sidrap?
Sejauh
ini, Pemkab Sidrap telah memberikan bantuan begitu besar dalam rangka
melestarikan budaya ayam gagak ini, dan dalam waktu dekat ini, pihak
PAGI bersama Pemkab Sidrap akan mempatenkan ayam gagak ini sebagai suatu
budaya yang lahir di daerah ini.
*http://www.ujungpandangekspres.com
Sebagian tokoh masyarakat bugis percaya bahwa warna yang terdapat pada Ayam Ketawa memiliki arti atau makna, sehingga sebagian pecinta Ayam Ketawa percaya atau memiliki kepercayaan tertentu pada Ayam Ketawa.
- Bakka : Warna dasar putih mengkilap dengan dihiasi warna dasar hitam, orange, merah dan kaki hitam atau putih, Ayam Ketawa ini mempunyai arti mengembangkan harta dari pemiliknya.
- Ceppaga Bolong : Wwarna dasar hitam dengan dihiasi warna dasar hitan dan putih ditambah bintik putih dari badan sampai pangkal leher dengan kaki hitam, Ayam Ketawa ini mempunyai arti bahwa Ayam Ketawa ini adalah adnya harta
- Koro : Artinya menunjukkan suatu tempat dan seolah – olah menunjukkan disana ada harta
- Lappung : Artinya menampung harta, dalam kepercayaan suku bugis dapat menampung harta.
- Ijo Buota : Artinya dapat membuat harta lebih lama atau abadi.
Sehingga akhir – akhir ini banyak orang yang mulai mengembangbiakan Ayam Ketawa Selain Ayam Ketawa
tergolong langka suara ketawanya juga terdengar merdu dan lucu, dan
juga setiap warna mempunyai arti yang positif. (Sumber AGROBIS edisi
655)